Cara Menyapih Tanpa Drama, Bukan Mengoleskan Balsem atau Kunyit ya moms!

Cara Menyapih Tanpa Drama, Bukan Mengoleskan Balsem atau Kunyit ya moms!

Bagikan :


WHO dan UNICEF telah merekomendasikan untuk menyusui bayi sejak satu jam kelahiran, dan disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan (artinya tidak ada makanan atau cairan lain yang diberikan, termasuk air putih).

Bayi harus disusui sesering yang diinginkan dan yang dimintanya. Dan ketika usianya mencapai 6 bulan maka sudah harus diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang bernutrisi sambil terus disusui hingga usia 2 tahun.

Ketika anak sudah mulai masuk fase makan makanan padat, secara alami akan ada perubahan pola menyusui yang mengarah pada penyapihan. Namun, faktanya menyapih anak tidak semudah kelihatannya. Tak jarang ada anak-anak yang enggan disapih hingga menjadi balita.

Menyapih adalah tantangan besar yang terkadang menghabiskan kesabaran. Pun demikian, mengoleskan balsem, mengoleskan kunyit, ataupun lipstik bukanlah cara yang tepat untuk menyapih anak. Berikut ini adalah beberapa tips menyapih anak, dengan damai, bahagia dan tanpa drama.

Komunikasikan dengan si kecil

Ketika usianya menginjak 2 tahun, anak sudah mengerti diajak berkomunikasi. Ajak dia berbicara mengapa proses menyusui ASI harus dihentikan, katakan padanya bahwa Anda bangga karena ia sudah tumbuh besar dan tidak lagi membutuhkan ASI. Tentunya dia tak selalu mengerti dalam satu atau dua kali percakapan, namun Anda bisa memanfaatkan waktu tidur untuk berbicara dari hati ke hati, sehingga anak bisa mempersiapkan diri jika harus tidur tanpa menyusu.

Perpendek waktu menyusu

Mungkin ia tidak akan rela meninggalkan momen menyusu. Tidak apa-apa tak perlu terburu-buru. Anda bisa mengajarkannya memperpendek waktu menyusu dengan memberikan kesempatan padanya menyusu namun dengan syarat harus berhenti ketika lagu yang Anda nyanyikan selesai, atau ketika hitungan Anda selesai.

Jangan menawarkan ASI

Susui anak di saat ia meminta saja, jangan tawarkan ASI walaupun biasanya ini adalah jadwal dia menyusu. Biarkan ia tenggelam dalam kegiatan dan rutinitas barunya, sampai ia lupa harus menyusu.

Ajak melakukan kegiatan lain

Isi waktunya dengan melakukan kegiatan lain pada saat jadwal menyusunya, misalnya dengan bermain sepeda, bermain bersama, bernyanyi, atau sekedar berjalan-jalan ke taman.

Berikan camilan

Adakalanya anak menyusu karena masih belum cukup kenyang. Anda bisa menyisipkan sesi makan camilan di antara makan beratnya, sehingga perutnya cukup kenyang bahkan untuk menyusu sebelum tidur sekalipun.

Perkenalkan minum susu lewat gelas

Ajak ia membeli gelas baru sesuai yang ia pilih. Ajarkan minum susu dari gelas setiap pagi saat bangun tidur dan sebelum tidur. Apabila anak Anda adalah tipe yang suka menyusu, ia akan teralihkan dengan minum susu lewat gelas.

Ubah kebiasaan tidurnya

Bila biasanya anak akan menyusu dulu sebelum tidur, ubah kebiasaan tersebut dengan membacakan cerita untuknya. Ia mungkin akan sedikit rewel dan tidak nyaman karena kebiasaannya berubah, namun dengan perut kenyang akibat sesi camilan dan minum susu dari gelas tadi, perlahan perutnya akan beradaptasi dan menyusu sebelum tidur bukan masalah yang perlu dikhawatirkan lagi.

Penyapihan yang berlangsung terlalu cepat untuk anak biasanya akan terlihat lewat perilakunya. Apabila ia semakin sering mengamuk, mengalami kecemasan, seringkali terjaga di malam hari, takut akan perpisahan dengan Anda, dan melekat ke mana saja Anda pergi, ini adalah tanda bahwa penyapihan terlalu cepat dan anak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk disapih.

Ingin mendapat tips lainnya seputar Ibu dan Anak? Moms tidak perlu khawatir, tips lainnya bisa Anda dapatkan di sini!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 14:04